Roy Barreras yang merupakan Ketua Senat Kolombia mendesak pemerintah Kolombia untuk bisa menghentikan sementara perundingan dengan para pengedar narkoba pada Senin (6/3/2023).
Hal ini dilakukan karena mereka berpendapat ini bisa memberikan dampak buruk pada upaya untuk mewujudkan perdamaian menyeluruh di Kolombia.
Seruan yang disampaikan oleh Barreras ini disampaikan di tengah mencuatnya skandal yang melibatkan saudara dan juga anak sulung dari Gustavo Petro yang merupakan Presiden Kolombia. Mereka diduga menerima dana dari terduga pengedar narkoba yang ingin memanfaatkan kebijakan perdamaian menyeluruh. Hal ini disampaikan oleh Barreras pada konferensi pers.
“Saya meminta pemerintah agar menangguhkan semua dialog, pembicaraan, atau perundingan baik formal maupun informal dengan para pengedar narkoba,” kata Barreras.
Dia menilai tak perlu ada perundingan dengan pengedar narkotika karena bisa menodai tujuan mulia kebijakan perdamaian menyeluruh itu.
Jaksa Agung Kolombia juga sudah menggelar penyelidikan pada Nicolas Petro Burgos yang merupakan anak sulung Petro, dan juga Juan Fernando Petro yang merupakan saudaranya. Penyelidikan ini berhubungan dengan dugaan kasus yang dibantah oleh keduanya yang dinilai bisa menodai kebijakan perdamaian menyeluruh.
Kebijakan dari perdamaian menyeluruh merupakan upaya untuk mengakhiri konflik bersenjata yang ada di negara tersebut. Hal ini sudah berlangsung selama hampir 60 tahun dan merenggut ratusan korban jiwa.
Sebagian dari kebijakan ini Petro memberikan kesempatan pada organisasi-organisasi kriminal untuk bisa menyerah secara baik-baik dan menjanjikan keringanan hukuman jika bersedia untuk menyerahkan pendapatan haram mereka dan membeberkan jalur perdagangan kokain mereka.
Barreras juga menegaskan kalau geng narkoba dapat memanfaatkan kesempatan tersebut begitu rancangan undang-undang sudah di sahkan oleh Kongres Kolombia. Petro kembali memulai perundingan perdamaian dengan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional dan akan berunding secara terpisah dengan dua faksi pecahan FARC yang melakukan pembelotan setelah organisasi induk mereka menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah dan mengakhiri gerilya di tahun 2016.
Sedangkan Danilo Rueda yang merupakan Komisioner Tinggi untuk Perdamaiakn Kolombia mengakui teradapat rumor tentang beberapa pengacara yang berunding dengan pengedar narkoba mengenai kebijakan perdamaian menyeluruh tersebut. Rueda juga mafikan baik dia atau pun presiden tidak memiliki sangkut paut dengan dugaan dari tindakan ilegal ini.